Selasa, 22 Mei 2012

sistem reproduksi

SISTEM REPRODUKSI

Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu baru dari organisme sebelumnya.
Organisme bereproduksi melalui 2 Cara :
1.
Repoduksi aseksual (vegetatit)
Adalah terbentuknya individu baru tanpa melakukan peleburan sel kelamin.
2.
Reproduksi seksual (generatif)
Umumnya melibatkan persatuan sel kelamin (gamet) dari 2 individu yang berbeda jenis kelamin.

Reproduksi aseksual dan vegetative
Individu baru (keturunannya) yang terbentuk mempunyai ciri dan sifat yang sama dengan induknya. Individu-individu sejenis yang terbentuk secara reproduksi aseksual dikatakan termasuk dalam satu klon, sehingga anggota dari satu klon mempunyai susunan genetik yang sama.
Reproduksi aseksual dapat dibagi atas lima jenis, yaitu :
1. Fisi
2.
Pembentukan spora
3. Pembentukan tunas
4. Fragmentasi
5. Propagasi vegetatif
1.
Fisi
Fisi terjadi pada organisme bersel satu. Pada proses fisi individu terbelah menjadi dua bagian yang sama.
Contoh :
- Pada pembelahan sel bakteri.
- Pada Plasmodum, reproduksi dengan fisi berganda, yaitu inti sel membelah berulang kali dan kemudian setiap anak inti dikelilingi sitoplasma. Proses ini disebut skizogoni, sel yang mengalami skizogoni disebut skizon.
 
2.
Pembentukan spora
Dibentuk di dalam tubuh induknya dengan cara pembelahan sel. Bila kondisi lingkungan baik, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi individu baru, spora dihasilkan oleh jamur, lumut, paku, sporozoa (salah satu kelas protozoa) dan kadang-kadang juga dihasilkan oleh bakteri.
3.
Pembentukan tunas
Organisme tertentu dapat membentuk tunas, berupa tonjolan kecil yang akan berkembang dan kemudian mempunyai bentuk seperti induknya dengan ukuran kecil. Kemudian tunas ini akan lepas dari induknya dan dapat hidup sebagai individu baru. Pembentukan tunas merupakan ciri khas sel ragi dan Hydra (sejenis Coelenterata).
4.
Fragmentasi
Kadang-kadang satu organisme patah menjadi dua bagian atau lebih, kemudian setiap bagian akan tumbuh menjadi individu baru yang sama seperti induknya. Peristiwa fragmentasi bergantung pada kemampuan regenerasi yaitu kemampuan memperbaiki jaringan atau organ yang telah hilang. Fragmentasi terjadi antara lain pada hewan spons (Porifera), cacing pipih, algae berbentuk benang.
5.
Propagasi vegetatif
Istilah propagasi vegetatif diberikan untuk reproduksi vegetatif/tumbuhan berbiji. Pada proses propagasi bila bagian tubuh tanaman terpisah maka bagian tersebut akan berkembang menjadi satu/lebih tanaman baru. Propagasi vegetatif alamiah dapat terjadi dengan menggunakan organ-organ sebagai berikut :
a.
Stolon
Stolon adalah batang yang menjalar di atas tanah. Di sepanjang stolon dapat tumbuh tunas adventisia (liar), dan masing-masing tunas ini dapat menjadi anakan tanaman. Contoh: pada rumput teki, rumput gajah dan strawberi.
b.
Akar tinggal atau rizom
Rizom adalah batang yang menjalar di bawah tanah, dapat berumbi untuk menyimpan makanan maupun tak berumbi. Ciri rizom adalah adanya daun yang mirip sisik, tunas, ruas dan antar ruas. Rizom terdapat pada bambu, dahlia, bunga iris, beberapa jenis rumput, kunyit, lengkuas, jahe dan kencur.
c.
Tunas yang tumbuh di sekitar pangkal batang
Tunas ini membentuk numpun, misalnya: pohon pisang, pohon pinang dan pohon bambu.
d.
Tunas liar
Tunas liar terjadi pada tumbuhan yang daunnya memiliki bagian meristem yang dapat menyebabkan terbentuknya tunas-tunas baru di pinggir daun. Contoh: tunas cocor bebek (Kalanchoe pinnata) dan begonia.
e.
Umbi lapis
Umbi lapis adalah batang pendek yang berada di bawah tanah. Umbi lapis diselubungi oleh sisik-sisik yang mirip kertas. Contoh: tumbuhan lili, tulip dan bawang.
f.
Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di bawah tanah, digunakan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan sehingga bentuknya membesar. Pada umbi terdapat mata tunas - mata tunas yang
akan berkembang menjadi tanaman baru.
Contoh: kentang dan Caladium.



Reproduksi seksual / generative
Pada reproduksi generatif terjadi persatuan dua macam gamet dari dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru.
Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macam gamet, gamet jantan atau spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua macam gamet tersebut dapat dibedakan baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya, kondisi gamet yang demikian disebut heterogamet.
Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan sperma dengan sel telur.
Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih besar dari lainnya disebut anisogamet.

Reproduksi generative pada angiospermae
Organ yang berfungsi untuk alat reproduksi generatif adalah bunga.
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-12d.jpg
Gbr. Bunga dan bagian-bagian penyusunnya
TABEL BAGIAN-BAGIAN BUNGA
BAGIAN BUNGA
FUNGSI
1. Kelopak (kalik)
Melindungi kuncup bunga
2. Mahkota (korola)
Menarik perhatian serangga
3. Benang sari (stamen) terdiri dari :
a.
tangkai sari (filamen)
b.
kepala sari (antera) terdiri atas 4 kantong sari
Sebagai penghasil gamet jantan, yaitu serbuk sari (pollen)
4. Putik (pistilus) terdiri atas :
a.
tangkai putik (stilus)
b.
kepala putik (stigma)
c.
bakal buah (ovarium) di dalam bakal buah terdapat bakal biji (ovule)
Sebagai penghasil gamet betina

Pembentukan gamet jantan
Bagaimana pembentukan gamet pada Angiosperma ?
Pembentukan butik serbuk terjadi di dalam kantung serbuk. Di dalam kantung serbuk terdapat banyak sel induk butir serbuk yang diploid. Sel induk butik serbuk ini kemudian akan membelah secara meiosis menjadi 4 sel butir serbuk (mikrospora) yang haploid. Seperti pada bagan berikut.
SEL INDUK BUTIR SERBUK (DIPLOID)
    ¯    Membelah secara Miosis
EMPAT SEL BUTIR SERBUK (HAPLOID)
    ¯    Masing-masing inti butir serbuk membelah secara mitosis
SATU INTI VEGETATIF DAN SATU INTI GENERATIF

Pembentukkan gamet betina
Gamet betina dibentuk di dalam bakal biji (ovule) atau kantung lembaga. Pada bagian ini terdapat sel induk megaspora (sel induk kantug lembaga) yang diploid. Sel ini akan membelah secara meiosis dan dari satu sel induk kantung lembaga membentuk 4 sel yang haploid. Tiga sel akan mereduksi dan lenyap tinggal satu yang berkembang. Selanjutnya, sel ini membelah secara mitosis 3 kali dan terbentuklah 8 sel. Dari sel yang berjumlah 8 ini, 3 sel akan bergerak menuju arah yang berlawanan dengan mikropil, 2 sel lainnya menjadi kandung tembaga sekunder, dan 3 sel terakhir menuju ke dekat mikropil. Dari 3 sel (yang menuju dekat mikropil) yang terakhir ini dua menjadi sinergid dan satu sel lagi menjadi sel telur. Dalam keadaan seperti ini kandung lembaga sudah masak dan siap untuk dibuahi. Putik yang sudah masak biasanya mengeluarkan cairan lengket pada ujungnya yang berfungsi sebagai tempat melekatnya serbuk sari.




Skema :
Penyerbukan dan pembuahan
Penyerbukan dapat terjadi dengan berbagai perantara :
a.
Perantara angin disebut anemogami, dapat terjadi bila butir serbuknya amat ringan, kecil dan kering.
Contoh : pada pinus, damar, rumput-rumputan.
b.
Perantara air disebut hidrogami.
Contoh : pada tanaman air.
c.
Perantara hewan disebut zoogami.
Bila serangga
Þ entomogami
burung
Þ ornitogami
siput
Þ malakogami
kelelawar
Þ kiroptorogami
d.
Perantara manusia disebut antropogami.
Contoh : penyerbukan vanilli di Indonesia.

Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4 :
a.
Autogami (penyerbukan sendiri)
Serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama. Bila terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami.
b.
Geitonogami (penyerbukan tetangga)
Bila serbuk sari berasal dari bunga lain yang berada dalam satu pohon (satu individu).
c.
Alogami (penyerbukan silang)
Bila serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.

Kadang-kadang terjadi kegagalan penyerbukan dan pada beberapa jenis tumbuhan tidak mungkin terjadi autogami. Penyebabnya adalah sebagai berikut :
a. Dikogami
:
Bila waktu masaknya putik dan serbuk sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena:
1. Serbuk sari masak lebih dahulu daripada putiknya
....(protandri).
....
Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung
2. Putik masak lebih dahulu daripada serbuk sari ....(protogini).
b. Didesious
:
Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan dan betinanya terpisah
Contoh : salak dan melinjo (Gnetum gnemon)
c. Heterostili
:
Bila panjang antara tangkai benang sari dan tangkai putik tidak sama dan berbeda jauh.
Contoh : kopi, kina dan kaca piring.
d. Herkogami
:
Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala putik.
Contoh : vanili

Proses Penyerbukan dan Pembuahan
Butir serbuk/serbuk sari Þ menempel pada kepala putik Þ membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) Þ inti generatif membelah Þ 2 inti sperma Þ sampai di mikropil, inti vegetatif mati Þ satu inti sperma membuahi sel telur Þ embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga Þ endosperma (makanan cadangan bagi embrio).
Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.
Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab. yaitu :
1.
Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)
2.
Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang dapat dibedakan atas:
a. Apogami
:
embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dan antipoda.
b.Partenogenesis
:
embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.
c. Embrio adventif
:
merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian selain kandung lembaga.
 
Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.
Reproduktif generative pada gymnospermae
Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus.

Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap.

Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.
Proses Penyerbukan dan Pembuahan

Strobilus jantan
Þ serbuk sari Þ jatuh pada tetes penyerbukan (ujung putik) Þ buluh serbuk Þ membelah Þ inti tabung dan inti spermatogen Þ inti spermatogen Þ membelah Þ dua inti sperma Þ membuahi sel telur di dalam ruang arkegonium Þ zigot Þ lembaga di dalam biji Þ tumbuhan baru.
Pembuahan pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel telur.

               Reproduksi Manusia/mamalia

Alat Reproduksi pada pria maupun wanita paxda dasarnya sama dengan alat reproduksi pada mamalia lain. Pria menghasilkan gamet jantan atau spermatozoa yang berukuran sangat kecil dan berbentuk menyerupai berudu, sedangkan wanita menghasilkan sel telur (ovum) yang dibentuk di dalam ovarium.

Anatomi system reproduksi mamalia/manusia
Pada bab ini, hanya ditekankan pada pembahasan khusus manusia, dimulai dari anatomi system reproduksi manusia.

Anatomi sistem reproduksi wanita / betina
Struktur system reproduksi bagian luar dari wanita adalah klitoris dan sepasang labia(bibir yang mengelilingi klitoris dan merupakan pintu masuk dari vagina. Sedangkan bagian internalnya adalah gonad yang memproduksi sel telur dan hormone reproduksi, dan juga system saluran dan ruangan (rahim) yang menerima dan menjaga gamet serta tempat menempelnya embrio dan fetus.

Ovarium
Gonad adalah sepasang ofovaries yang mengampit rahim  dan berada di rongga perut yang terikat oleh ligament, bagian luar dari ovarium dikemas dengan folikel yang mengandung oocyte, sel telur (ovum) yang telah berkembang sebagian, yang dikelilingi oleh gugus pelindung sel. Pelindung sel ini berfungsi sebagai sumber makanan dan menjaga agar oocyte sampai terjadinya proses oogenesis, Pembentukan dan perkembangan sel telur (ovum), meskipun pembentukan ovarium menghasilkan 1-2 juta follikel, hanya 5000 folikel yang dapat dibuahi atau matang selama masa pubertas dan menopause. Selama siklus mensurasi (terjadi selama 4 minggu), satu follikel yang sudah matang dan keluar dari ovum, proses ini disebut dengan ovulasi.
Sebelum tahap ovulasi, sel folikel memproduksi hormone seks wanita yang pertama yaitu estradiol (seperti estrogen).  Setelah ovulasi,  jaringan folikel sisa akan tumbuh dalam ovarium, membentuk suatu massa yang dinamakan corpus uleum (yellow body). Corpus uleum mengeluarkan hormon estradiol yang sama banyak dengan progesterone, hormon ini bekerja untuk menjaga lapisan  rahim selama kehamilan. Jika sel telur tidak dibuahi maka folikel matang yang baru akan dihasilkan pada siklus berikutnya.


Oviduck dan uterus

Oviduct or tuba falopi atau saluran ovarium, memanjang dari uterus sampai ke ovarium. Dimensi dari tabung ini bervariasi disetiap panjangnya, diameter yang paling sempit ada di dekat uterus.
Pada saat ovulasi, ovum dilepaskan di rongga abdominal dekat dengan pembukaan saluran telur (oviduct). Cilia atau epitel lapisan membantu mengeluarkan sel telur dengan cara mengeluarkan sel telur dengaan bantuan mendorongkan cairan yang berasal dari rongga badan ke oviduct.
Bersamaan dengan diatas, kontraksi peristaltic pada oviduct, cilia mengirimkan sel telur ke uterus, atau sering kita namai dengan rahim. Uterus atau rahim itu tebal, merupakan organ muscular yang dapat berkembang selama kehamilan yang dapat menyimpan fetus (calon bayi) seberat sampai 4 kg.
Lapisan dalam dari uterus dinamakan dengan endometrium, yang kaya akan pembuluh darah. 
Bagian leher dari uterus dinamakan cervix yang terbuka dan berhubungan dengan vagina.


Vagina dan vulva
Vagina adalah suatu ruang berotot tetapi elastic yaitu tempat masuknya penis dan tempat pengendapan sperma selama copulation. Vagina, yang juga merupakan tempat keluarnya bayi selama kelahiran, terbuka lebar pada bagian vulva. Bagian tebal, atau yang sering disebut dengan labia majora, membungkus dan menjaga bagian lain dalam vulva. Lubang vagina dan lubang lain dari uretra yang terletak dalam rongga yang dibatasi oleh sepasang kulit lipatan tipis atau yang disebut dengan labia minora.

Selembar tipis dari jaringan disebut selaput dara atau hymens menutupi pembukaan manusia sejak dari lahir dan akan tetap ada sampai terjadinya hubungan seksual atau aktivitas fisik yang akan merusaknya. 


Terletak pada bagian atas di perbatasan dari labia minora, adalah klitoris: Klitoris ini terdiri dari poros pendek yang mendukung sebuah kelenjar, ditutupi oleh tudung kulit atau disebut kulup.



Kelenjar susu
Kelenjar susu terdapat di jantan dan betina, tetapi kelenjar yang menghasilkan susu hanya terdapat pada wanita saja. Meskipun bukan bagian dari sistem reproduksi, kelenjar susu juga penting dalam system reproduksi.

        

Anatomi system reproduksi pria / jantan
Organ reproduksi bagian eksternal  adalah skrotum dan penis.Organ reproduksi internal terdiri dari gonad yang menghasilkan baik sperma dan hormon reproduksi, kelenjar lain juga mengeluarkan semen yang penting untuk pergerakan sperma, dan saluran yang membawa sperma dan sekresi kelenjar

Testis
Gonad jantan, atau testis, terdiri dari banyak tabung melingkar yang dikelilingi oleh beberapa lapisan jaringan colmective. Berbentuk tubulus seminiferous yaitu dimana sperma dibentuk. Sel Leydig , tersebar di antara tubulus seminiferus yang berfungsi memproduksi testosteron dan hormon androgen lainnya. Untuk banyak mamalia, produksi sperma terjadi hanya jika keadaan testes lebih dingin dari temperature tubuh. Testis berkembang dari mulai kelahiran sampai beranjak dewasa, berada di dalam rongga perut dan turun ke dalam skrotum tepat sebelum lahir.  testis dalam skrotum yang sering disebut testis

Saluran / Duct
Dari  seminiferous tubules testis, sperma melewati saluran koil dari 
epididymis. Pada manusia, butuh 3 minggu untuk sperma melewati 6 meter tubules dari tiap 
epididymis.
Saat melewati tubules, sperma menjadi matang dan menjadi motile (dapat bergerak), walaupun sperma hanya mampu membuahi sel telur, bila dipaparkan pada rangsangan kimiawi reproduksi wanita.
Selama ejakulasi, sperma bergerak sangat cepat dalam masing-masing epididymis melalui saluran berotot, yaitu   vas deferens.
Setiap vas deferens (satu dari tiap epididymis) mengelilingi dan berada di belakang kandung kemih, di mana kemudian vas deferens bergabung dari seminal vesicle, membentuk saluran ejakulasi pendek.  Saluran ejakulasi pendek membuka ke dalam uretra, bukaan dari kedua sistem ekskresi dan sistem reproduksi. Uretra melalui penis dan ujung bukaannya berada pada ujung penis.


Kelenjar dan asesorinya
 Ada 3 set kelenjar: yaitu kelenjar seminal vesicles,  kelenjar prostat, dan kelenjar bulbo uretral. Kelenjar  bulbourethral memproduksi  sekresi (keluaran)  yang digabung dengan sperma membentuk semen. Semen nantinya diejakulasikan keluar dari penis.

Dua kelenjar seminal vesicles berkontribusi/ menyumbang sebanyak 60 % dari volume semen. Cairan dari seminal vesicles itu pekat, berwarna kuning, dan bersifat basa. Cairan ini berisikan  mucus, yaitu terdiri dari gula fruktosa (yang merupakan energi sperma), enzim kolagulasi (penggumpal), asam askorbat, dan prostaglandins.

Kelenjar prostat mengeluarkan produk langsung ke uretra melalui saluran kecil.  Cairan ini encer dan seperti susu, berisikan enzim anti koagulasi dan sitrat (nutrien sperma).  Kelenjar prostat menjadi sumber penyakit bagi para pria yang berusia di atas 40 tahun. Pembesaran kelenjar prostat (bukan sel kanker) terjadi lebih dari separo pria berusia 40 tahun ke atas.  Dan hampir semua pria berusia 70 tahun menderitanya.
Selanjutnya kanker prostat merupakan salah satu kanker paling umum yang diderita manusia, biasanya mendera pria berusia di atas 65 tahun.

Kelenjar bulbouretral/ Kelenjar Cowper adalah sepasang kelenjar kecil sepanjang uretra di bawah prostat. Sebelum terjadi ejakulasi, kelenjar ini mengeluarkan mucus jernih yang akan menetralkan sisa air seni/kencing dalam uretra.  
Cairan Bulbourethral juga membawa beberapa sprema yang dilepaskan sebelum ejakulasi.  Ini adalah alasan mengapa terjadi banyak kegagalan dalam usaha pencegahan kehamilan dengan cara  menarik keluar penis dari vagina sebelum ejakulasi terjadi (coitus interruptus).

Penis
Penis manusia berisikan uretra, dan 3 silinder jaringan ereksi. Selama proses rangsangan seksual, jaringan ereksi yang terdiri dari vena dan pembuluh darah kapiler diisi dengan darah dari arteri. Karena jaringan ini diisi darah, penis membesar dan bereksi sehingga dapat melakukan penetrasi ke dalam vagina.
Konsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan , faktor emosi dan penuaan dapat menyebabkan impotensi/ gangguan ereksi sementara.

Walaupun mamalia bergantung pada mengerasnya penis untuk dapat melakukan penetrasi, penis pada hewan golongan rodents, raccoons, walruses, paus, mengandung tulang (baculum) yang juga akan mengeras saat kawin.

Penis dilindungi kulit yang cukup tebal. Kepala penis dilindungi kulit tipis yang sensitif terhadap rangsangan. Lipatan kulit penis disebut  prepuce, atau foreskin, yang dipotong/ dibuang saat penyunatan (circumcision).
 
Pembentukan gamet jantan
Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Pada tubulus seminiferus testis terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel Sertoli yang berfungsi memberi makan spermatozoa juga sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus yang berfungsi menghasilkan testosteron. Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon.
Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon perangsang folikel (Folicle Stimulating Hormone/FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormone/LH).
LH merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.
Proses Spermatogenesis :
Spermatogonium berkembang menjadi sel spermatosit primer.
Sel spermatosit primer bermiosis menghasilkan spermatosit sekunder, spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan spermatid, spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoa masak. Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen Binding Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH.

Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 - 400 juta sel spermatozoa.
 
Pembentukan gamet betina
Di dalam ovarium janin sudah terkandung sel pemula atau oogonium. Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer. Saat bayi dilahirkan oosit primer dalam fase profase pada pembelahan meiosis. Oosit primer kemudian mengalami masa istirahat hingga masa pubertas.
Pada masa pubertas terjadilah oogenesis. Oosit primer membelah secara meiosis, menghasilkan 2 sel yang berbeda ukurannya. Sel yang lebih kecil, yaitu badan polar pertama membelah lebih lambat, membentuk 2 badan polar. Sel yang lebih besar yaitu oosit sekunder, melakukan pembelahan meiosis kedua yang menghasilkan ovum tunggal dan badan polar kedua. Ovum berukuran lebih besar dari badan polar kedua.


Pengaruh Hormon dalam Oogenesis
Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH yang merangsang pertumbuhan sel-sel folikel di sekeliling ovum. Ovum yang matang diselubungi oleh sel-sel folikel yang disebut Folikel Graaf, Folikel Graaf menghasilkan hormon estrogen. Hormon estrogen merangsang kelenjar hipofisis untuk mensekresikan hormon LH, hormon LH merangsang terjadinya ovulasi. Selanjutnya folikel yang sudah kosong dirangsang oleh LH untuk menjadi badan kuning atau korpus luteum. Korpus luteum kemudian menghasilkan hormon progresteron yang berfungsi menghambat sekresi DSH dan LH. Kemudian korpus luteum mengecil dan hilang, sehingga aklurnya tidak membentuk progesteron lagi, akibatnya FSH mulai terbentuk kembali, proses oogenesis mulai kembali.
Catatan :
Pada laki-laki spermatogenesis terjadi seumur hidup, dan pelepasan spermatozoa dapat terjadi setiap saat. Pada wanita, ovulasi hanya berlangsung sampai umur sekitar 45 - 5O tahun. Seorang wanita hanya mampu menghasilkan paling banyak 400 ovum selama hidupnya, meskipun ovarium seorang bayi perempuan sejak lahir sudah berisi 500 ribu sampai 1 juta oosit primer. Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya. Bila sel telur ini tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi perdarahan (menstraasi). Menstruasi terjadi secara perfodik satu bulan sekali. Saat wanita tidak mampu lagi melepaskan ovum karena sudah habis tereduksi, menstruasi pun menjadi tidak teratur lagi, sampai kemudian terhenti sama sekali. Masa ini disebut menopause


Gambar perbedaan meosis pada wanita dan pria
Siklus mensturasi pada manusia*
Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedang pada mamalia lain terjadi siklus estrus. Bedanya, pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh keluar tubuh, sedangkan pada siklus estrus, jika tidak terjadi pembuahan, endomentrium akan direabsorbsi oleh tubuh.
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut :
Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada seat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus.
Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning
 (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi
mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embri o. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat
pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi
mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka
 FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-12g3.jpg
Gambar : Siklus Menstruasi

Gambar proses menstrusi pada wanita
Kehamilan dan persalinan
Peristiwa fertilisasi terjadi di saat spermatozoa membuahi ovum di tuba fallopii, terjadilah zigot, zigot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya. Pada saat 32 sel disebut morula, di dalam morula terdapat rongga yang disebut blastosoel yang berisi cairan yang dikeluokan oleh tuba fallopii, bentuk ini kemudian disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta), sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus).
Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi, blastosit sampai di rongga uterus, hormon progesteron merangsang pertumbuhan uterus, dindingnya tebal, lunak, banyak mengandung pembuluh darah, serta mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk) sebagai makanan embrio.
Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel pada dinding uterus (melakukan implantasi) dan melepaskan hormon korionik gonadotropin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara menstrimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya berjonjot dengan tujuan memperluas daerah penyerapan makanan. Embrio telah kuat menempel setelah hari ke-12 dari fertilisasi.
1.
Pembuatan Lapisan Lembaga
Setelah hari ke-12, tampak dua lapisan jaringan di sebelah luar disebut ektoderm, di sebelah dalam endoderm. Endoderm tumbuh ke dalam blastosoel membentuk bulatan penuh. Dengan demikian terbentuklah usus primitif dan kemudian terbentuk Pula kantung kuning telur (Yolk Sac) yang membungkus kuning telur. Pada manusia, kantung ini tidak berguna, maka tidak berkembang, tetapi kantung ini sangat berguna pada hewan ovipar (bertelur), karena kantung ini berisi persediaan makanan bagi embrio.
Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan mesoderm. Ketiga lapisan tersebut merupakan lapisan lembaga (Germ Layer). Semua bagian tubuh manusia akan dibentuk oleh ketiga lapisan tersebut. Ektoderm akan membentuk epidermis kulit dan sistem saraf, endoderm membentuk saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan, mesoderm membentuk antara lain rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi dan sistem reproduksi.

2.
Membran (Lapisan Embrio)
Terdapat 4 macam membran embrio, yaitu :
a.
Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)

Kantung kuning telur merupakan pelebaran endodermis berisi persediaan makanan bagi hewan ovipar, pada manusia hanya terdapat sedikit dan tidak berguna.
b.
Amnion

Amnion merupakan kantung yang berisi cairan tempat embrio mengapung, gunanya melindungi janin dari tekanan atau benturan.
c.
Alantois

Pada alantois berfungsi sebagai organ respirasi dan pembuangan sisa metabolisme. Pada mammalia dan manusia, alantois merupakan kantung kecil dan masuk ke dalam jaringan tangkai badan, yaitu bagian yang akan berkembang menjadi tall pusat.
d.
Korion

Korion adalah dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan trofoblas. Jonjot korion menghilang pada hari ke-28, kecuali pada bagian tangkai badan, pada tangkai badan jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding uterus membentuk ari-ari (plasenta). Setelah semua membran dan plasenta terbentuk maka embrio disebut janin/fetus.

3.
Plasenta atau Ari-Ari
Plasenta atau ari-ari berbentuk seperti cakram dengn garis tengah 20 cm, dan tebal 2,5 cm. Ukuran ini dicapai pada waktu bayi akan lahir tetapi pada waktu hari 28 setelah fertilisasi, plasenta berukuran kurang dari 1 mm. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, makanan dan zat sisa antara ibu dan fetus. Pada sistem hubungan plasenta, darah ibu tidak pernah berhubungan dengan darah janin, meskipun begitu virus dan bakteri dapat melalui penghalang (barier) berupa jaringan ikat dan masuk ke dalam darah janin.
Catatan :
Makin tua kandungan, jumlah estrogen di dalam darah makin banyak, progesteron makin sedikit. Hal ini berhubungan dengan sifat estrogen yang merangsang uterus untuk berkontraksi, sedangkan progesteron mencegah kontraksi uterus. Hormon oksitosin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis jugs berperan dalam merangsang kontraksi uterus menjelang persalinan. Progesteron dan estrogen juga merangsang pertumbuhan kelenjar air susu, tetapi setelah kelahiran hormon prolaktin yang dihasilkan kelenjar hipoftsislah yang merangsang produksi air susu.




























Alat kontrasepsi

Kontrasepsi adalah suatu cara yang bertujuan mencegah terjadinya pembuahan, terdapat beberapa metode, antara lain:
1. Penghentian kemungkinan kehamilan
a. Kastrasi
Yaitu pengangkatan gonad (testis atau ovarium) melalui operasi. Kastrasi sebelum pubertas menyebabkan seseorang kehilangan tanda-tanda sex sekundernya.
b. Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan:
* Pada pria mengikat/memotong saluran vas deferens dikenal dengan istilah vasektomi. Orang-orang yang telah melakukan vasektomi, sekresi hormon-hormon seks, produksi sperma dan potensi melakukan hubungan seksual tetap berjalan normal, hanya cairan ejakulasinya tidak mengandung sperma.
vasectomy
Gambar 1. Vasektomi pada pria, bersifat permanen.





*Pada wanita mengikat/memotong tuba fallopii dikenal dengan istilah tubektomi.
https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcR6J6Pr7Ue7RODfGGAYKHifUcp1bPRr-pLA3VSJpJ-80gIpZreF
Gambar 2. Tubektomi pada wanita. Bersifat permanen.

2. Alat Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah suatu cara yang bertujuan mencegah terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma. Terdapat beberapa metode, antara lain:
a. Cara alamiah
Dengan cara tidak melakukan coitus (hubungan seksual) pada masa subur wanita (hari 12 – 16 siklus haid). Cara ini dikenal dengan nama KB (keluarga berencana) sistem kalender atau abstinensi/ abstinence. Sistem kalender dihubungkan dengan daur menstruasi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd639-0vt-jFEXDDftMvbEev60Zm0qOz4v3JRriPMuLbrgO9srhpFJ-CmE_JGhpr-9PcNX3R0BLDucuWdcFyAMm9ppKxbA1e4fqIzxtk5iecQpu9yKWHipMrSVgQyYNIagh4TjpwTFlho/s400/cara+menghitung+masa+subur.gif
Tabel Cara menunda kehamilan


Berbagai cara dilakukan untuk mencegah kehamilan akibat hubungan intim suami- istri. Mulai dari memasang alat kontrasepsi, minum pil KB, sterilisasi pria (vasektomi), sterilisasi wanita (tubektomi), hingga cara tradisional sistem kalender. Cara kalender bisa meleset karena tingkat ketepatannya hanya 60% sampai 70%.

Apakah Masa Subur itu?

Yang dimaksud dengan masa subur adalah masa yang diperkirakan akan terjadinya ovulasi atau keluarnya telur sehingga wanita tsb dinyatakan subur, karena siap untuk dibuahi dengan sperma yang datang.

Rumus Menghitung Masa Subur dengan Sistem Kelender :

Masa Subur = Hari Terakhir Haid/ Menstruasi / mens ditambah 13 hari
Masa Prasubur = Masa Subur dikurangi 3 hari & Masa Subur ditambah 3 hari

Contoh : Jika hari terakhir mens adalah tangal 10 maka tanggal masa subur adalah tanggal 23, masa prasubur awal tanggal 20 dan masa prasubur akhir tanggal 26.

Agar lebih tepat sebaiknya melakukan pencatatan 6 siklus haid terakhir untuk menentukan masa prasubur. Kurangi dan tambahkan 3 hari pada siklus terpendek dan terpanjang dari catatan yang telah dibuat.

Jadi berhati-hatilah dalam berhubungan suami- isteri, ketika masa subur istri tanpa alat kontrasepsi atau teknik KB lainnnya yang dapat mencegah kehamilan. Pelajari dengan baik sebelum menentukan metode pencegah kehamilan yang tepat dengan ahli kadungan seperti dokter dan bidan.

Sistem kalender dalam menentukan masa subur hanya dapat digunakan pada wanita yang teratur mens 28 sampai 35 hari. Rokok dan gizi buruk juga mempengaruhi rutinitas keluarnya sel telur.

b. Cara kimiawi
Mencegah pertemuan ovum dengan spermatozoa, dilakukan dengan memasukkan zat-zat kimiawi, misalnya : jelly, busa, tablet, cream, dll. Selain itu ada juga dengan cara meminum pil KB yang mengandung estrogen dan progestin.
c. Cara mekanis
Cara ini meliputi pemakaian kondom  pada pria dan diapragma pada wanita. Cara lainnya ialah IUD (Intra Uterum Device). IUD terbuat dari plastik atau metal, berbentuk T, Y, spiral, dsb. IUD diletakkan dalam rongga rahim untuk suatu jangka waktu dengan efek menghindarkan kehamilan.
kondom
Gambar 3. Kondom. Kondom adalah alat kontrasepsi pria terbuat dari karet yang dapat mencegah kehamilan sekaligus mencegah tersebarnya penyakit kelamin = sexually transmitted diseases (STDs). Alat ini hanya sekali pakai lalu dibuang.
diafragma    
Gambar 4. Diapragma. Adalah alat kontrasepsi dari silikon/karet pada wanita yang mencegah kehamilan. Bagian luar dari diafragma mengandung spermisida dapat membunuh sperma. Alat ini dapat dilepas, dicuci dan digunakan kembali sampai 10 tahun.

0121
Gambar 5. IUD (Intra Uterum Device) adalah alat kontrasepsi  yang membunuh sperma (tembaga) dan mencegah bertemunya sel telur dan sperma. Dapat digunakan sampai dengan 5 tahun.
spirale
Gambar 6. Spiral. Cara kerja spiral masih belum sepenuhnya dipahami. Spiral memengaruhi gerakan  dan kelangsungan hidup sperma dalam rahim sehingga mereka tidak dapat mencapai sel telur untuk membuahi. Spiral juga mengubah lapisan rahim menjadi tidak cocok untuk kehamilan dan perkembangan embrio janin. Spiral dapat dipakai sampai 5 tahun.


Alat kontrasepsi lainnya adalah:
Pil KB yang dikonsumsi oleh wanita. Pil ini berisi hormon estrogen dan progestin yang mencegah terjadinya ovulasi, sehingga tak ada sel telur yang dilepaskan oleh wanita.
 pil KB

Susuk KB/ implant. Adalah sebuah susuk plastic yang diselipkan dokter di dalam kulit bawah lengan wanita. Susuk ini mengandung hormon progestin yang mencegah terjadinya ovulasi, sehingga tak ada sel telur yang dilepaskan oleh wanita.



1 komentar:

  1. How to play the Baccarat in a Casino - Worrione
    Learn how to play the Baccarat in a Casino in the USA. Here you can learn how to play the Baccarat 바카라 추천 사이트 at your local casino or at our online casino.

    BalasHapus